Pengertian dan Macam-Macam Sistem Bilangan

Bilangan Desimal
adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fractio).

Biner 
adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengubahnya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit.

Oktal (Basis 8) 
adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024,Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis).

Hexadesimal (Basis 16) 
Hexadicemial atau basis 16, hexa yang artinya 6 dan decimal yang artinya 10 merupakan suatu system bilangan yang terbagi dari 16 simbol yakni 0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10, B (11), C (12), D (13), E (14), F (15).
Di dalam sistem bilangan komputer hexadesimal ini mengkombinasi kan 2 unsur yakni huruf dan juga angka. Untuk huruf A itu yang mewakili angka 10, huruf B itu yang mewakili angka 11, dan juga seterusnya hingga pada akhir nya sampai pada huruf F yang mewakili angka 15.
Teknik Konversi Sistem Bilangan
1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal (decimal) merupakan bilangan dengan basis 10. Angka untuk bilangan desimal adalah 0, 1, 2, … , 8, 9. Bilangan ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap digit dalam sebuah bilangan dalam basis 10 dapat memiliki besaran tertentu dalam basis 10.
Contoh:
1075 akan terdiri dari 1 ribuan, 0 ratusan, 7 puluhan dan 5 satuan, atau secara matematis dapat ditulis sebagai :
1075 = (1x103) + (0x102) + (7x101) + (5x100)


Konversi Desimal ke Biner
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita bisa lakukan sebagai berikut.
Contoh :
6710 = …….2 ?
Misalkan kita akan melakukan konversi 67 basis sepuluh (desimal) ke dalam basis 2 (biner).
  1. Pertama-tama kita bagi 67 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah 33 dengan sisa hasil bagi adalah 1, atau dengan kata lain 67 = 2*33 + 1
  2. Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (33) kita bagi dengan 2 lagi, 33/2 = 16, sisa hasil bagi 1.
  3. Kemudian kita ulangi lagi, 16/2 = 8, sisa hasil bagi 0.
  4. Ulangi lagi langkah tersebut sampai bilangan bulat hasil bagi sama dengan 0. Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
  5. Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 6710 = 10000112.
  6. Bila komputer/laptop anda tersedia microsoft excel, maka anda dapat menggunakan fungsi DEC2BIN() untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke biner.
Konversi Desimal ke Oktal
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa lakukan juga untuk bilangan berbasis 8 (oktal).
Contoh:
6710 = …….8 ?
  1. Pertama-tama 67/8 = 8, sisa 3
  2. Lalu 8/8 = 1, sisa 0,
  3. Terakhir 1/8=0, sisa 1.
  4. Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 6710 = 1038
  5. Anda juga dapat menggunakan fungsi microsoft excel DEC2OCT() untuk konversi bilangan desimal ke oktal.
Konversi Desimal ke Heksadesimal
Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.
Contoh 1:
6710 = …….16 ?
  1. Pertama-tama 67/16 = 4, sisa 3
  2. Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
  3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 6710 = 4316
  4. Anda juga dapat menggunakan fungsi microsoft excel DEC2HEX() untuk konversi bilangan desimal ke Heksadesimal.
2. Bilangan Biner 
Bilangan biner (binary) merupakan bilangan berbasis dua. Angka dari bilangan biner hanya berupa angka 0 dan 1.
Konversi Biner ke Desimal
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner atau bilangan berbasis selain 10 ke bilangan berbasis 10 (desimal) maka anda tinggal mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.
Contoh :
101102 = …….10 ?
101102 = + 1x24 + 0x23 + 1x22 + 1x21 + 0x20 = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 2210
Gunakan fungsi BIN2DEC() di microsoft excel untuk konversi biner ke desimal.
Konversi Biner ke oktal
Untuk melakukan konversi biner ke oktal lakukan bagi setiap 3 digit menjadi sebuah angka oktal dimulai dari paling kanan.

Contoh :
101102 = …….8 ?


  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 101102 = 268
  4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2OCT yang disediakan di microsoft excel
Konversi Biner ke Hexadesimal
Konversi biner ke heksa desimal mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4 digit biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A, B, C, …, F.
Contoh :
1110102 = …….16 ?
  1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 1010.
  2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner ke desimal.
  3. Sehingga didapat 1110102= 3A16
  4. Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2HEX() yang disediakan di microsoft excel

3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal (octal) adalah bilangan berbasis 8. Sehingga angka digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 7, 8.
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
3658 = …….10 ?
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.
3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi oktal ke decimal di ms excel gunakan OCT2DEC()

Konversi Bilangan Oktal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.
Contoh:
548 = …….2 ?
  1. Pertama-tama hitung 58 = 1012 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 48 = 1002
  3. Sehingga didapat 548 = 1011002
  4. Anda juga dapat menggunakan rumus di ms excel OCT2BIN() yang akan menkonversi bilangan oktal ke biner
Konversi Bilangan Oktal ke Heksa desimal
Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang sering digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu bilangan oktal ke desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang paling sering digunakan.
Contoh :
3658 = …….16
  1. Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner
    3658 = 11 110 101 2
    angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
    11 110 101 2 = F516
4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal (hexadecimal)merupakan bilangan berbasis 16. Sehingga angka digit yang digunakan adalah 0, 1, 2, …, 8, 9, A, B, …, E, F dimana A s/d F merupakan nilai untuk 10 s/d 15 desimal.

Konversi Bilangan Heksa desimal ke desimal
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh :
F516 = …….8 ?
F516 = (15 x 161)10 + (5 x 16-0)10 = 240 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi heksadesimal ke desimal di ms excel gunakan fungsi HEX2DEC()

Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan.

Contoh:
F516 = …….2 ?
  1. Pertama-tama hitung F16 = 11112 (F16 = 1510 = 11112, Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
  2. Lalu hitung 516 = 01012 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
  3. Kemudian didapat F516 = 111101012
  4. Fungsi di ms excel yang dapat anda gunakan untuk mengkonversi heksadesimal ke biner adalah HEX2BIN()
Konversi Bilangan HeksaDesimal ke Oktal
Untuk konversi heksa desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di konversi lagi ke oktal.

Contoh :
F516 = …….8
  1. Konversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner
    F516 = 1111 01012
    angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
  2. Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
  3. Selanjutnya 3 digit biner transformasikan menjadi oktal
    11 110 101 2 = 3658
Operasi Bilangan Tanpa Dikonversi
*Penjumlahan




1. Bilangan Desimal
Penjumlahan bilangan desimal hampir seperti penjumlahan bilangan bulat biasa. Yang harus dilakukan hanyalah menyejajarkan tanda desimal (tanda koma), serta memastikan tanda desimal juga dituliskan pada bilangan hasil penjumlahan.

Contohnya : Berapakah 367,53 + 29,735

      11
    367,53
      29,735+
    397,265

Jadi 367,53 + 29,735 = 397,265


2. Bilangan Biner
Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
  0 + 0 = 0
  0 + 1 = 1
  1 + 0 = 1
  1 + 1 = 10
Dengan aturan tersebut, kita dapat menjumlahkan bilangan biner seperti penjumlahan bilangan desimal (dilakukan dari kanan ke kiri). Lebih jelasnya dapat dilihat seperti contoh di bawah ini.

Berapakah 1001,10112 + 10111,101012
    1111 1  1
      1001,1011
    10111,10101 +
  100001,01011

 Jadi 1001,10112 + 10111,101012 = 100001,010112

3. Bilangan Oktal
Aturan dasar dari penjumlahan biner adalah sebagai berikut:
  0 + 0 = 0              0 + 5 = 5              1 + 3 = 4              3 + 5 = 10
  0 + 1 = 1              0 + 6 = 6              1 + 5 = 6              4 + 5 = 11
  0 + 2 = 2              0 + 7 = 7              1 + 7 = 10            4 + 6 = 12 
  0 + 3 = 3              1 + 1 = 2              2 + 6 = 10            Dst…
  0 + 4 = 4              1 + 2 = 3              2 + 7 = 11             

Dengan dasar ini, penjumlahan oktal sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal. Lebih jelasnya depat dilihat pada contoh berikut ini.

Berapakah 2978 + 49638    
121      
  297    
4963 +   
 5602

 Jadi 2978 + 49638 = 56028



4. Bilangan Heksadesimal
Hexadecimal adalah bilangan berbasis enam belas yang terdiri dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F. Teknik penjumlahan dan pengurangan bilangan Hexadecimal hampir sama dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan Biner, Octal, dan Decimal, hanya saja jika terjadi carry 1 atau borrow 1, maka angka 1 tersebut bernilai 16.
Contohya : 1A7(16) + D89(16) = .......... (16) 
Langkah-langkah penyelesaian:  
      1A7
      D89 +

1. 7 + 9 = 16, karena lebih dari 15, maka terjadi carry 1 dan hasil penjumlahan adalah 0 yaitu dari 16-16. 

2. 1 + A + 8, angka 1 adalah carry dari penjumlahan sebelumnya. A=10 pada bilangan Decimal, jadi 1 + A + 8 = 1 + 10 + 8 = 19, hasil penjumlahan adalah 3 yatiu dari 19-16 dan carry 1. 


3. 1 + 5 + D = 1 + 1 + 13 = 15, hasil penjumlahan adalah F karena 15 = F pada bilanagan Hexadecimal. Hasil penjumlahan adalah yang berwarna merah, jadi 1A7(16) + D89(16) = F30(16)

*Pengurangan

1. Bilangan Desimal
Hitunglah nilai pengurangan dari: 88,33 – 17,36 !
Sama seperti pada penjumlahan, untuk mengurangkan kedua bilangan tersebut caranya susun masing-masing elemen dalam satu lajur, yaitu sebagai berikut.
      88,33
      17,36 -
      70,97
Jadi, 88,33 - 17,36 = 70,97

2. Bilangan Biner

Pengurangan biner pada prinsipnya hampir sama dengan penjumlahan biner, jika pengurang lebih besar dari bilangan yang dikurangi maka perlu adanya pinjaman (borrow) pada bilangan disebelahnya.

Berikut merupakan contoh pengurangan bilangan biner:

Berapakah Hasil Pengurangan dari 1110(2)-0101(2) !
      1110
      0101 -
     10001
0-1=1 borrow/pinjam sebelah 1
0-0=0 1 jadi nol karena dipinjam 1
1-1=0
1-0=1
Jadi 1110(2) - 0101(2) =  10001(2)

3. Bilangan Oktal
Pada pengurangan bilangan octal lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit sebelah kanan. Jika bilangan yang dikurangi lebih besar, maka hasilnya akan  ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal, apabila jika bilangan yang dikurangi lebih kecil, maka akan terjadi borrow (pinjam) 1 dari digit di sebelah kirinya. Pada bilangan Decimal, angka satu yang dipinjam bernilai 10 sedangkan pada bilangan Octal angka 1 ini bernilai 8. Contohnya :
a. 2945(8) - 1823(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesainan:
2945
1823
----- (-)

2 - 1 = 1
9 - 8 = 1
4 - 2 = 2
5 - 3 = 2

Jadi 2945(8) - 1823(8) = 1122(8)
b. 136 - 78
    136
      78  –
     36
Langkah-lengkah penyelesaian 
6 - 8 = 6, karena 6 lebih kecil dari 8 maka terjadi borrow 1 sehingga menjadi 14 (dari 8+6) dan 14-8 = 6
 2 - 7 = 3, angka 3 menjadi 2 karena sudah dipinjam sebelumnya. 3 adalah hasil dari (8+2)-7
1 Menjadi habis Karena sudah di pinjam sebelumnya.
Jadi 136 - 78 = 36
4. Bilangan Heksadesimal
Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit paling kanan. Jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pengurang, maka akan terjadi borrow 1 (pinjam 1 ke bilangan di sebelah kirinya). Borrow 1 ini bernilai 16.
Contohnya :
a. FBC(16) - 321(16) = ..........(16)
      FBC
      321  -
C - 1 = 12 -1 = 11, hasil pengurangan adalah B 
B - 2 = 11 - 2 = 9,  hasil pengurangan adalah 9 
F - 3 = 15 - 3 = 12, hasil pengurangan adalah C
jadi FBC(16) - 321(16) = C9B(16)
b. F30(16) - D89(16) = .......... (16)
      F30
      D89  -
Langkah - Langkah nya :
1. 0 - 9, karena 0 lebih kecil dari 9, maka terjadi borrow 1 yang bernilai 16 sehingga angka 0 kini menjadi 16 yaitu dari 0 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 16 - 9 = 7.
2. 2 - 8, karena sebelumnya terjadi borrow 1, maka angka 3 dikurangi 1 menjadi 2. Karena 2 lebih kecil dari 8, maka terjadi borrow lagi pada bilangan F sehingga angka 2 menjadi 18 yaitu dari 2 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 18 - 8 = 10 atau A. 
3. E - D = 14 - 13 = 1, E adalah dari F yang telah dikurangi 1 karena terjasi borrow sebelumnya. 
jadi F30(16) - D89(16) = 1A7(16)
*Perkalian
1. Bilangan Desimal
Contohnya :
13,7 x 8,24 = ............
singkirkan dulu tanda desimalnya, menjadi :
137 x 824 = .............
hasil perkalian 137 x 824 adalah  112888
kembalikan tanda desimal yang tadi disingkirkan


  • pada bilangan 13,7 ada satu desimal (satu angka dibelakang koma)
  • pada bilangan 8,24 ada dua desimal (dua angka di belakang koma)
  • berarti jumlah desimal (jumlah angka dibelakang koma) ada tiga desimal ( tiga angka dibelakang koma, maka :
112888 dibuat tiga desimal menjadi 112,888
jadi 13,7 x 8,24 = 112,888
2. Bilangan Biner
Perkalian biner dapat juga dilakukan seperti perkalian desimal, bahkan jauh lebih mudah karena pada perkalian biner hanya berlaku empat hal, yaitu :
  0 × 0 = 0
  0 × 1 = 0
  1 × 0 = 0
  1 × 1 = 1

Contohnya :
Berapakah 110102 × 1102
        1 1 0 1  0    → Multiplikan (MD)
              1 1  0 × → Multiplikator (MR)
        0 0 0 0  0      
     1 1 0 1 0
 1  1 0 1 0     +
1 0 0 1 1 1 0 0
Jadi 110102 × 1102 = 100111002

3. Bilangan Oktal
Pada perkalian bilangan octal sebenarnya sama saja dengan proses perkalian pada bilangan decimal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan octal hanya terdiri dari angka 0 sampai 7 atau berbasis delapan (delapan digit).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Kalikan masing-masing kolom secara desimal.
2) Ubah dari hasil desimal ke oktal.
3) Tuliskan hasil daridigit paling kanan dan hasil oktal.
4) Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan simpanan untuk dijumlahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
Contohnya :
13
15 x
Tahap 1
Kalikan angka 5 dengan 3 secara desimal, kemudian langsung dirubah kedalam bentuk octal.
5 x 3 =.....
5 x 3 = 1510 --> karena 15 > 8, maka dirubah kedalam bentuk octal menjadi 15 : 8 = 1 sisa 8 maka hasilnya = 188 (angka 8  ditulis dan angka 1 disimpan untuk digabungkan ke perhitungan berikutnya)
5 x 1= 510 --> karena 5 < 8 maka hasilnya 510 = 58, tetap angka 5 dalam octal. Sehingga hasilnya menjadi 5 + 1 = 6 (Angka 1 dari sisa perhitungan sebelumnya)
Maka hasil dari 5 x 13 = 68
Tahap 2
Kalikan angka 1 dengan 13 secara desimal, kemudian langsung dirubah kedalam bentuk octal.
1 x 13 = ....
1 x 3 = 3, dalam octal hasilnya = 3
1 x 1 = 1, dalam octal hasilnya = 1
Maka hasil dari 1 x 13 = 13
Tahap 3
Lakukan Penjumlahan Secara Oktal
  13
  15 x
  68
13 +
218
- Digit 8 Dari angka 68 Diturunkan
- 6 + 3 = 9, 9 > 8, maka 9 : 8 = 1 sisa 1
- 1 + 1 = 2
Maka hasilnya 218
4. Bilangan Heksadesimal
 Langkah– langkah :
– kalikan masing-masing kolom secara desimal
– rubah dari hasil desimal ke oktal
– tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
– kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.

Contohnya :
AC16 x 1B16  = ?
  AC
  1B x
C16  x B16  = 1210 x 1110 = 13210 = 8416 
A16  x B16  + 816 (carry) = 1010 x 1110 + 810 = 11810 = 7616 
AC16  x 116 = AC16 
Selanjutnya:
  764
    AC x
 1224
Maka hasil dari AC16  x 1B16  = 122416 
*Pembagian
1. Bilangan Desimal
Pada langkah awalnya, proses pengerjaan operasi hitung pembagian pecahan desimal, sama persis dengan proses pengerjaan perkalian pecahan desimal. Yaitu menganggap pecahan desimal itu sebagai bilangan bulat, dengan cara menyingkirkan tanda desimal ( tanda koma ) terlebih dahulu. 
Contohnya :
9,50 x 2,5 = ............
disingkirkan terlebih dahulu tanda desimalnya menjadi 950 : 25
Setelah tanda desimal disingkirkan terlebih dahulu, langkah kedua adalah  mengerjakan sebagai pembagian. bilangan bulat
950 : 25 = 38
Langkah selanjutnya, ini yang berbalik 180 derajat. Bila pada operasi hitung perkalian pecahan desimal, "semua desimal dijumlahkan", maka pada operasi hitung pembagian pecahan desimal "DESIMAL PADA
BILANGAN DIBAGI DIKURANGI DESIMAL PADA BILANGAN PEMBAGI"
9 ,50 ada 2 desimal
2,5 ada 1 desimal
2 - 1 = 1   >> berarti ada satu desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 38 dijadikan satu desimal menjadi 3,8

2. Bilangan Biner 
Pembagian Bilangan Biner
  1. Pembagian biner pada dasarnya sama dengan pembagian desimal, bedanya nilai yang dihasilkan hanya 0 dan 1
  2. Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut. Jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih dibawah bit pembagi, maka hasil bagi sama dengan 0.
Contohnya :
15/3 = 5
3. Bilangan Oktal
Pada pembagian bilangan octal sebenarnya sama saja dengan proses pembagian pada bilangan octal atau yang biasa kita lakukan. Hanya saja angka dalam bilangan octal hanya terdiri dari angka 0 sampai 7, berbasis delapan (delapan digit).
Contohnya : 
Berapakah 1154368 / 6428
642√115436 = 137
          642 –
          3123
          2346 –
            5556
            5556 –
                  0

 Jadi 1154368 ÷ 6428 = 1378
4. Bilangan Heksadesimal
Dalam Pembagian Heksadesimal caranya hampir sama dengan pembagian desimal hanya saja bilangan harus dibagikan secara heksadesimal.
Untuk mempermudahkan pembagian, dibuat perkalian 1 sampai F dari angka yang akan membagikan.
Contohnya :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Bahasa dan Automata "Penerapan FSA, DFA(Deterministik Finite Automata), NFA(non deterministik Finite Automata), Ekuivalen antar DFA, Reduksi Jumalh State."

Teknik-teknik Penyederhanaan Produksi Empty, Unit, dan Useless

Sistem Komputer Secara Arsitektur dan Organisasi